Show simple item record

dc.contributor.authorWahyudiansya, W
dc.contributor.authorSiswanto, B
dc.contributor.authorFikrinda, W
dc.date.accessioned2024-05-08T04:39:06Z
dc.date.available2024-05-08T04:39:06Z
dc.date.issued2024-04-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3679
dc.description.abstractKarena proses perkembangan yang pesat akibat pelapukan bahan induk, inceptisol—juga dikenal sebagai inceptum atau permulaan—disebut juga sebagai tanah muda. Jumlah lempung inceptisol sangat minim, sekitar <8% pada kedalaman 20 hingga 50 sentimeter. Pemberian pupuk sangat penting untuk meningkatkan hasil lahan inceptisol. Agen hayati Trichoderma digunakan dalam produksi pupuk Trichokompos yang merupakan pupuk organik. Jika dibandingkan dengan kompos biasa, pupuk ini menawarkan manfaat. Salah satu keunggulan pupuk NPK adalah mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan, dapat diaplikasikan dengan cepat dan hemat tenaga, serta tidak mudah menggumpal atau disimpan dengan buruk karena sifatnya yang tidak higroskopis. Penelitian ini akan membantu memaksimalkan perkembangan dan produktivitas tanaman cabai rawit dengan menentukan dosis pupuk NPK dan trichokompos jerami padi yang ideal. Lokasi pemeriksaan ini di Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang di Jalan Joyo Taman Sari RT.05/RW.06. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan rancangan faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Bagian utama adalah porsi trichokompos berbahan dasar jerami, T0 = 0 g/tanaman, T1 = 100 g/tanaman, dan T2 = 200g/tanaman. Dengan D0 sebesar 0 g/tanaman, D1 sebesar 1,5 g/tanaman, D2 sebesar 3 g/tanaman, dan D3 sebesar 4,5 g/tanaman, maka komponen kompos NPK adalah sebagai berikut. Masing-masing dari dua bagian perlakuan menggunakan total 36 unit penelitian yang dibagi menjadi 12 kombinasi. Setiap kombinasi dikerjakan setidaknya dua kali. Komponen yang diteliti meliputi tingkat tanaman, jumlah daun, luas daun, hari berbunga, jumlah tanaman normal, jumlah tanaman normal, berat tanaman alami per tanaman, tumpukan tanaman basah dan kering, serta pembuatan semur kacang. Hasilnya menunjukkan hubungan antara kompos triko dan kompos NPK berdasarkan pengukuran luas daun; perlakuan yang mencakup 200 g trichokompos dan 4,5 g NPK per tanaman memiliki tingkat interaksi tertinggi. Perlakuan trococompost mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengukuran waktu tunas dan wilayah dedaunan; 200 g/tanaman adalah jumlah yang ideal. Pengaruh utama perlakuan pupuk NPK adalah terhadap tingkat tanaman, jumlah daun, dan berat basah; total yang disarankan adalah 4,5 g/tanaman.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTanah inceptisol, Tanaman Cabai, Trichokompos dan NPK.en_US
dc.titlePengaruh Dosis Trichokompos Jerami Padi dan NPK Terhadap Pertumbuhan Hasil Tanaman Cabe (Capsicum Frutescens l.) Rawit Pada Inceptisolen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN8896710016
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2017330074
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [164]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record