Show simple item record

dc.contributor.authorWoiki, SD
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.contributor.authorFikrinda, W
dc.date.accessioned2023-11-28T03:16:35Z
dc.date.available2023-11-28T03:16:35Z
dc.date.issued2023-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3448
dc.description.abstractTerong ungu (Solanum melongena L.) adalah tanaman hijau yang dikembangkan untuk produk alaminya. Terong ungu merupakan salah satu bahan makanan yang mudah didapat dan harganya murah. Masalah hama dan penyakit pada tanaman terong mungkin merupakan kendala yang paling mengganggu dalam usaha pedesaan, keberadaan penyakit merupakan salah satu komponen yang dapat menghambat perkembangan tanaman dan pengembangan hasil. Mikoriza dapat membentuk hubungan kerjasama dengan akar tanaman untuk membentuk hifa di sekitar akar muda sehingga berguna untuk mendukung keberadaan tanaman, sehingga memudahkan tanaman mempertahankan nutrisi dan menjaga kelembaban tanah. Hasil pemeriksaan menunjukkan cairan asap mengandung zat aktif yang bersifat antimikroba. Bahan aktif utama yang berperan sebagai antimikroba adalah asam korosif, fenol dan cairan. senyawa yang menguasai (sekitar setengahnya) bersifat asam korosif ditentukan untuk menguji kecukupan pemberian mikotriko dan asap cair dalam mengendalikan penyakit pada tanaman terong. Eksplorasi ini diselesaikan dengan menggunakan konfigurasi acak blok (rak) yang terdiri dari 2 variabel, termasuk 3 ulangan: variabel utama adalah mikotriko yang terdiri dari 3 level, lebih spesifik: mo= kontrol = tanpa kompos, m2 = 476 kg/ha = 20 g/polybag mycotricho (10 mycotricho + 10 trichoderma), m3 = 952 kg/ha = 40 g/poly pack mycotricho (20 mycotricho + 20 trichoderma), komponen selanjutnya adalah asap cair yang terdiri dari 3 taraf yaitu :, a0 = kontrol (tanpa asap cair), a1 = asap cair dengan konvergensi 0,5%, a2 = asap cair dengan pemusatan 1%, a3 = asap cair dengan pengelompokan 5% Batasan yang diperhatikan khususnya masa brooding dan tingkat keparahan penyakit, Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas mikotriko dan asap cairan tempurung kelapa dalam mencegah penyakit daun kuning pada tanaman terong dengan dosis yang berbeda dari minggu ke 1 sampai minggu ke 8 mampu menurunkan daya tahan penyakit pada tanaman terong, namun pada beberapa keunikan Namun sayangnya, kumpulan asap cairan tempurung kelapa dan mikotriko tidak mampu mencegah infeksi yang disebabkan oleh daun kuning. Serangan paling tinggi terjadi pada minggu kedelapan dengan tingkat peningkatan tertinggi yaitu 87,24% dengan porsi pengobatan 1,5% asap cair + 0 t/ha mikotriko.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTempurung Kelapa, Asap Cair, Terong Ungu, Mikotricho.en_US
dc.titleEfektivitas Mikotricho Dan Asap Cair Tempurung Kelapa Dalam Mencegah Penyakit Pada Tanaman Terung Ungu (solanum melongena .L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2016330071
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOKOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [164]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record