Show simple item record

dc.contributor.authorBira, RE
dc.contributor.authorSiswanto, B
dc.contributor.authorFikrinda, W
dc.date.accessioned2023-10-05T06:43:36Z
dc.date.available2023-10-05T06:43:36Z
dc.date.issued2023-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3211
dc.description.abstractTerong merupakan salah satu jenis sayuran yang diciptakan oleh perbanyakan di Indonesia. Hasil alam terung adalah jenis sayuran yang disukai semua orang baik sebagai sayuran segar maupun diolah menjadi berbagai jenis masakan (Jumini dan Marliah, 2009). Masalah yang dihadapi peternak saat ini adalah rendahnya produksi kebun terong di Indonesia karena kerangka pembangunan yang belum digenjot. Sesuai informasi dari Focal Measurements Organization (2018), menunjukkan bahwa kreasi khas terung di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 697.627 ton. Jumlah tersebut belum memiliki opsi untuk menjawab permasalahan pemanfaatan terong di Indonesia. Mengetahui pengaruh campuran kompos NPK mutiara dan mikotricho (Mykoriza dan Trichoderma) terhadap perkembangan dan hasil tanaman terong ungu di tanah Inceptisols. Penelitian ini dipimpin menggunakan Randomized Block Plan (RBD) yang terdiri dari 2 komponen, termasuk 3 pengulangan: Komponen utama adalah NPK mutiara yang terdiri dari 4 level, yaitu tahap dasar: N0 = Kontrol = Tanpa pupuk kandang, tahap berikut: N1 = 100 kg/ ha = 4,3 g/tan, taraf 3: N2 = 200 kg/ha = 8,4 g/tan, taraf 4: N3 = 300 kg/ha = 13,1 g/tan, komponen selanjutnya adalah mikotricho yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: Kelas 1: MO = Kontrol = Tanpa pupuk, Kelas 2: M2 = 1,25 t/ha = 20 g/tan Mikotricho (10 Mikoriza +10 Trichoderma), Kelas 3: M3 = 2,5 t/ha = 40 g/tan Mikotricho (20 Mikoriza +20 Trichoderma). Dilihat dari konsekuensi review, ada hubungan antara dampak perlakuan gabungan pupuk NPK dan mikotricho (mikoriza dan trichoderma) yang secara mendasar berdampak pada batas tingkat tanaman pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 42 HST dan daerah daun pada 28 HST. Pemanfaatan NPK dan mikotricho secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan dan hasil tanaman terong pada inceptisols. Dosis NPK 300 kg/ha dan mikotricho 1,25 t/ha merupakan porsi terbaik dengan memperluas pengembangan dan pembuatan terung ungu pada inceptisols pada batas tingkat tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot brangkasan baru, jumlah hasil alam , pengukuran produk alami dan panjang produk alami.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTerong Ungu, Pupuk Npk Mutiara, Pupuk Mikotrichoen_US
dc.titlePengaruh Dosis Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk mikotricho Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Terong Ungu (Solanum Melongena l.) Pada Inceptisolen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIM8896710016
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2016330066
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [164]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record