Show simple item record

dc.contributor.authorAte, DM
dc.contributor.authorMarwoto, M
dc.contributor.authorJulianto, RPD
dc.date.accessioned2023-01-04T02:31:17Z
dc.date.available2023-01-04T02:31:17Z
dc.date.issued2022-12-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2263
dc.description.abstractDi daerah tropis, kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman sekunder yang populer. Nutrisi tambahan yang terdapat pada tanaman kacang hijau antara lain protein, zat besi, kalsium, asam lemak, mangan, magnesium, dan vitamin (A, B1, dan vitamin E). Menyusul kacang tanah dan kedelai dari segi nilai ekonomisnya adalah kacang hijau. Mungkin permintaan biji kopi di pasar saat ini meningkat sementara produktivitas dalam negeri tetap sama. Sejumlah penyebab, termasuk hama dan penyakit, hanya berkontribusi pada penurunan hasil kacang. Allicin, aliin, minyak atsiri, saltivine, silenium, scordinin, dan methylalin trisulfide adalah beberapa senyawa yang ditemukan dalam umbi bawang putih yang beracun bagi serangga. Bila dikombinasikan dengan antibiotik, resistensi bawang putih dan antibiotik dapat diatasi, serta racun yang dihasilkan bakteri dapat dihambat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan ekstrak bawang putih terhadap tingkat populasi hama daun dan polong pada tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang putih terhadap populasi hama daun dan polong pada tanaman kacang hijau. Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah teknik yang digunakan, dengan faktor tunggal, empat (empat) ulangan, dan enam perlakuan, dengan jumlah 144 polibag. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam polybag. Jika terdapat pengaruh yang signifikan dalam analisis data menggunakan ANOVA maka akan dilakukan uji BNT (Least Significant Difference) dengan ambang batas 5%.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ekstrak bawang putih terhadap populasi hama yang muncul selama percobaan dicirikan sedang untuk lalat biji yang menyerang tanaman pada umur 14 dan 28 HST dan rendah untuk hama penggulung daun pada umur 28 HST dan 42 HST. Rentang ulat penggerek polong menyerang pada 42 HST kategori sedang dan 56 HST kategori tinggi, sedangkan rentang ulat bulu membentang 28 HST dengan kategori sedang dan 42 HST. Konsentrasi ekstrak bawang putih yang optimum untuk menurunkan intensitas serangan hama daun dan polong adalah E5 (100 ml/l), yang menurunkan intensitas serangan daun sebesar 21,42% dan intensitas serangan polong sebesar 16,63%..en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectKacang Hijau, Ekstrak bawang putih, Intensitas serangan hamaen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Intensitas Serangan Hama Pada Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima-1 (Vigna Radiata L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0702015201
dc.identifier.nidnNIDN0717079001
dc.identifier.nimNIM2016330115
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOKOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [164]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record