Show simple item record

dc.contributor.authorSari, SK
dc.contributor.authorWidowati, W
dc.contributor.authorPrakoso, RDJ
dc.date.accessioned2022-02-24T04:13:38Z
dc.date.available2022-02-24T04:13:38Z
dc.date.issued2022-02-26
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1111
dc.description.abstractTanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak sekali dikomsumsi masyarakat setelah beras. Karena tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat maka kacang hijau memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Produktivitas kacang hijau masih tergolong rendah berdasar data badan pusat statistic (BPS 2011) sebesar 341.342 juta t/ha dan mengalami penurunan sebesar 271.463 juta t/ha pada tahun 2015. Penurunan disebabkan oleh berbagai macam faktor salah satunya adalah erosi. Erosi merupakan suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh pengikisan padatan akibat transportasi oleh angin, air, pada tanah dan material lain di bawah tanah. Erosi mengakibatkan tanah lapisan atas menjadi dangkal bahkan tanah lapisan bawah naik berada dipermukaan tanah. Peningkatan hasil kacang hijau pada tanah lapisan bawah terus dilakukan, namun masalah utama pada tanah lapisan bawah adalah kondisi tanah yang padat dan tingkat kesuburan tanah yang rendah, perbaikan tersebut dilakukan dengan menggunakan biochar dan pupuk hayati Bio-extrim. Biochar merupakan bentuk karbon stabil yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna (pirolisis) bahan organik. Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroba dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dengan jalan meningkatkan pasokan ketersediaan hara primer dan juga memberikan stimulasi pada pertumbuhan tanaman yang ditargetkan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Tlasih Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari 3 ulangan. Faktor perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu: Faktor I: dosis biochar terdiri dari 2 taraf yaitu: B0 : 0 (Kontrol), B1 : 10 ton/ha (setara dengan 90 g/tan), B2 : 15 ton/ha (setara dengan 135 g/tan), B3 : 20 ton/ha (setara dengan 180 g/tan) dan Faktor II: dosis pupuk hayati terdiri dari 4 taraf yaitu: E0 : 0 (Kontrol), E1 : 0,5 ton/ha (setara dengan 4,5 g/tan), E2 : 1 ton/ha ( setara dengan 9 g/tan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pemberian biochar dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau dan juga biochar maupun pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman serta biochar dapat meningkatkan bobot polong pada dosis 10-20 t/ha tetapi hasil tanaman meningkat dengan hanya menggunakan dosis 20 t/ha.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Unversitas Tribhuwana Tunggadewi Malangen_US
dc.subjectBiochar, Pupuk Hayati, Tanah Lapisan Bawahen_US
dc.titlePemberian Biochar dan Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Di Tanah Lapisan Bawahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0024086506
dc.identifier.nidnNIDN0717079001
dc.identifier.nimNIM2016330072
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [164]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record