Show simple item record

dc.contributor.authorJampur, SG
dc.contributor.authorArifin, Z
dc.contributor.authorNurhanto, DA
dc.date.accessioned2023-10-05T03:22:44Z
dc.date.available2023-10-05T03:22:44Z
dc.date.issued2023-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3187
dc.description.abstractPertanian adat akhir-akhir ini menjadi isu utama di Indonesia karena kecenderungan masyarakat modern untuk kembali ke alam atau mempertahankan cara hidup yang konsisten. Menurut Septiadi dkk. (2020), menggunakan semprotan serangga palsu dan pupuk kandang biasa, misalnya, dapat membahayakan kesehatan manusia. Kecamatan pertanian merupakan salah satu wilayah yang memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung perekonomian provinsi. Karena memiliki penghargaan bisnis yang sangat tinggi dan tanggung jawab yang kuat untuk memenuhi suara banyak lapisan masyarakat baik domestik maupun internasional, perbaikan merupakan sub-bidang yang perlu menjadi salah satu tuntutan dalam perputaran hijau (Hendrian et al., 2022 ). Menurut Direktorat Jenderal Perbaikan, tomat adalah barang keluarga hijau umum baik dari segi harga maupun kredit pokok. Kota Sumberejo yang terletak di atas bukit 700 meter di atas permukaan laut menerima curah hujan antara 2000 dan 3000 mm setiap tahun. Di lingkungan tropis Kota Sumberejo, tanaman tomat tumbuh subur berdampingan dengan tanaman pertanian lainnya. Peneliti akan memeriksa tingkat kolaborasi peternak dalam budaya yang khas untuk menyelidiki bagaimana keahlian, perspektif, dan penggunaan pengembangan umum peternak dapat mempengaruhi hal ini. Pada 24 Oktober hingga 24 November 2022, investigasi ini dilakukan di Kota Sumberejo, Kelurahan Batu, Kota Batu, dan Malang Pedoman. Filosofi skala Likert digunakan dalam penelitian ini sebagai sarana konfirmasi informasi. Seorang ahli membuat beberapa pertanyaan, dan setiap pertanyaan diberi skor berdasarkan tanggapan dari responden. Ringkasan menunjukkan bahwa 84% penggalang memiliki pemahaman yang kuat tentang pertumbuhan normal, 81,74% ingat memiliki evaluasi yang sangat dihormati, dan 84,67% ingat memiliki kompetensi yang sangat dihargai. Berdasarkan evaluasi skala Likert, petani di Kota Sumberejo memiliki keahlian yang luas dengan standar pertumbuhan tomat.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTingkat Partisipasi, Petani, Tanaman Tomat Organiken_US
dc.titleTingkat Partisipasi Petani Terhadap Pertanian Organik Tanaman Tomat di Desa Sumberejo, Kecamatan Batuen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0005017002
dc.identifier.nidnNIDN0717097002
dc.identifier.nimNIM2016310119
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54201#AGRIBISNIS


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [199]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Lanskap

Show simple item record