Show simple item record

dc.contributor.authorKasim, AF
dc.contributor.authorDyanasari, D
dc.contributor.authorMutiara, F
dc.date.accessioned2023-10-05T03:06:26Z
dc.date.available2023-10-05T03:06:26Z
dc.date.issued2023-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3177
dc.description.abstractKeberadaan zona pertanian jadi sangat berarti, sebab tidak hanya besarnya tingkatan peluang ketenagakerjaan serta donasi bidang perekonomian negeri, persoalan pertanian berarti pula persoalan mengenai daya tahan pangan serta kehidupan masyarakat. Bidang pertanian merupakan bidang yang bermanfaat dalam perekonomian Indonesia sebab membentuk basis devisa, menggerakkan kemajuan ekonomi serta memfasilitasi lapangan pekerjaan. selain itu, bidang pertanian pula membentuk tonggak berarti penunjang kekuatan pangan dalam negeri karena menolong pemenuhan keperluan konsumsi ataupun Pemenuhan keperluan pangan penduduk Indonesia. Kelebihan lain atas bidang pertanian dibanding dengan bidang ekonomi yang lain, ialah penciptaan pertanian didasarkan pada basis kekuatan di dalam negara. Produksi bawang merah di Indonesia masih bersifat musiman, seperti halnya produksi pertanian pada umumnya. Hal ini tidak dapat memenuhi permintaan masyarakat Indonesia akan bawang merah, sehingga kebijakan impor harus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah menetapkan kebijakan impor untuk melindungi ketersediaan bawang merah dalam negara dan stabilitas harga di pasar. Bawang merah merupakan produk yang memiliki nilai kompatibilitas tinggi, konsumsi dalam negeri, sumber pendapatan bagi petani dan sumber devisa yang potensial. Di satu sisi bawang merah dianggap sebagai bahan baku terpenting bagi pengembangan tanaman pertanian di Indonesia yang digunakan sebagai bumbu. Disisi lain termasuk dimanfaatkan untuk pengobatan. Bersumber pada data tersebut bawang merah mempunyai prospek yang sangat bagus di masa depan, bersamaan dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Terlebih disebutkan bahwa banyak dibesarkan sektor- sektor sentra penciptaan bawang merah di segala daerah Indonesia. Mengingat Kabupaten Malang merupakan salah satu sentra produksi bawang merah yang potensial di Jawa Timur khususnya di wilayah Ngantang dan Pujon, maka salah satu daerah yang kemungkinan akan menjadi sentra industri bawang merah adalah Kecamatan Ngantang di Kabupaten Malang. Pemerintah bekerja sama dengan perbankan Indonesia menumbuhkan klaster bawang merah di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang sejak 2016, perihal ini hendak tingkatkan volume serta kualitas produksinya sebab ketersediaan luas lahan yang lumayan cocok buat pertumbuhan produksi bawang merah, tersedianya teknologi, SDM yang lumayan, sokongan pemerintah pusat, wilayah yang besar dan kemampuan pasar yang besar. Tata cara riset yang digunakan merupakan analisis produktivitas serta analisis rasio perkembangan. Perolehan riset yang ada pada produksi bawang merah di Kecamatan Ngantang ialah produksi bawang merah paling banyak dalam warsa 2021 sebanyak 10, 91 ton/ ha, dan produksi terendah sebanyak 4, 38 ton/ ha dalam warsa 2020. Kebalikannya perolehan bawang merah warsa 2017 sebanyak 10, 02 ton/ ha. produksi warsa 2018 sebanyak 10, 40 ton/ ha dan warsa 2019 sebanyak 10, 72 ton/ ha. Produksi warsa 2020 sebanyak 4, 38 ton/ ha, serta produksi warsa 2021 sebanyak 10, 91 ton/ ha. Produksi yang berubah pada warsa ke warsa dipengaruhi lebar tanah serta penciptaan yang berubah pada warsa ke warsa. Percepatan pertambahan pada warsa 2017 ke warsa 2018 sebanyak 0, 25%, serta percepatan kemajuan(+), akibat penciptaan warsa 2017 ke warsa 2018 meningkat dari 35. 334 ton jadi 44. 303 ton, dan produksi bawang merah di Kecamatan Ngantang warsa 2017 sebanyak 10, 02 ton/ ha. Produksi warsa 2018 sebanyak 44. 303 ton dengan kecepatan pertambahan 0, 018%, namun kecepatan pertumbuhannya(+), karena produksi naik dari 44. 303 ton jadi 45. 127, 2 ton pada warsa 2018 ke warsa 2019, dan produksi bawang merah di Kecamatan Ngantang warsa 2018 sebanyak 10, 40 ton/ ha. Produksi warsa 2019 sebanyak 45. 127, 2 ton dengan nilai pertambahan- 0, 58%, dan nilai pertambahan(-) tersebut diakibatkan degradasi nilai pertambahan dari 45. 127, 2 ton jadi 18. 579 ton dari warsa 2019 ke warsa 2020. Perolehan panen bawang merah di Kecamatan Ngantang warsa 2019 sebanyak 10, 72 ton/ ha. Dan pada warsa 2020 yakni produksi sebanyak 18. 579 ton, nilai pertambahan pada warsa 2020 ke warsa 2021 sebanyak 1, 48%, karena peningkatan dari warsa 2020 ke warsa 2021 sebanyak 18. 579 ton jadi 46. 130 ton serta nilai pertambahan(+). Produksi pada warsa 2021 sebanyak 10, 91 ton/ ha.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectBawang Merahen_US
dc.titleAnalisis Produksi Bawang Merah di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Kemungkinan Sebagai Sentra Industri Bawang Merah di Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701055902
dc.identifier.nidnNIDN0710029001
dc.identifier.nimNIM2016310007
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54201#AGRIBISNIS


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [199]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Lanskap

Show simple item record