Show simple item record

dc.contributor.authorManu, MFB
dc.contributor.authorMarhaeniyanto, E
dc.contributor.authorFitasari, E
dc.date.accessioned2023-05-03T07:49:00Z
dc.date.available2023-05-03T07:49:00Z
dc.date.issued2023-04-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2586
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak bahan kering, bahan organik, dan serat kasar yang dikonsumsi kelinci New Zealand White dan berapa banyak tepung daun Indigofera yang digunakan dalam pakan konsentrat. penelitian dilaksanakan dikandang Bapak Tubagus Ramanda di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, dari Mei hingga Juli 2022. Peternak dapat menggunakan temuan penelitian ini untuk mempelajari bagaimana fluktuasi konsentrasi tepung daun Indigofera pada Kelinci Putih New Zealand berkonsentrasi pada pakan. 16 ekor kelinci New Zealand White jantan digunakan dalam penelitian ini. Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan menghasilkan 16 satuan percobaan. Perlakuan yang diuji adalah P1 yaitu pakan hijauan yang mengandung konsentrat PK 15% dan tepung daun indigofera 5%; P2, yaitu pakan hijauan yang mengandung konsentrat PK 15% dan tepung daun indigofera 10%; dan P3, yaitu pakan hijauan yang mengandung konsentrat PK 15% dan tepung daun indigofera 10%. P4 terdiri dari 20% tepung daun indigofera dan 15% konsentrat PK. Variabel-variabel berikut diperiksa: konsumsi BK, BO, dan SK. Konsumsi bahan kering, bahan organik, dan serat kasar tepung daun indigofera kelinci New Zealand White yang diberi konsentrat tidak berbeda nyata antara keempat perlakuan (P>0,05). Hasil umum penggunaan BK adalah sebagai berikut: P1 memiliki 132,60, g/ekor/harian, P2 memiliki g/ekor harian 135,43, P3 memiliki g/ekor harian 139,27, dan P4 memiliki g/ekor harian 148,52. Berikut ini adalah hasil paling umum dari penggunaan BO: P1 tidak melebihi 11,06 g/ekor per hari, P2 tidak melebihi 6,45 g/ekor per hari, P3 tidak melebihi 8,86 g/ekor per hari, dan P4 tidak melebihi 6,37 g/ekor per hari. Penggunaan SK secara umum memberikan dampak sebagai berikut: P1 memiliki g/ekor/hari sebesar 25,54, P2 memiliki g/ekor/hari sebesar 26,13, P3 memiliki g/ekor/hari sebesar 28,22, dan P4 memiliki g/ekor/hari sebesar 28,64. Kelinci Putih Selandia Baru mengkonsumsi bahan kering paling banyak (148,52 7,15 g/ekor/hari), bahan organik (128,58 6,37 g/ekor/hari), dan serat kasar (28,64 1,34 ekor/hari). ketika tepung daun indigofera ditambahkan pada berbagai konsentrasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pakan yang mengandung tepung daun indigofera dapat memberikan protein Serat kasar, bahan organik, dan bahan kering paling baik dikonsumsi, menurut 20% penelitian.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectDaun Indigofera, konsentrat, New Zealand White Rabbit, Konsumsien_US
dc.titlePenggunaan Tepung Daun Indigofera Dengan Level Yang Berbeda Dalam Pakan Konsentrat Terhadap Konsumsi Bahan Kering, Bahan Organik dan Serat Kasar Pada Kelinci New Zealand White.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0003106802
dc.identifier.nidnNIDN0703018301
dc.identifier.nimNIM2017410065
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54231#PETERNAKAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [199]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Peternakan

Show simple item record