Show simple item record

dc.contributor.authorEframandira, W
dc.contributor.authorAhmadi, KGS
dc.contributor.authorSasongko, P
dc.date.accessioned2022-09-08T02:32:17Z
dc.date.available2022-09-08T02:32:17Z
dc.date.issued2022-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1588
dc.description.abstractFortifikasi tepung rebung pada pembuatan biskuit kaya serat dilakukan untuk menambahkan nilai gizi, salah satu satunnya penggunaan tepung rebung yang digunakan pada pembuatan biskuit. Rebung bambu (Dendrocalamus asper) salah satu bahan pangan yang mempunyai kandungan gizi, terutama kandungan serat yang terkandung didalamnya yang dapat menurunkan kolesterol darah, disamping itu, rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi dan kalium. Rebung yang kaya akan serat serta kandungan gizi lainnya berpotensi diolah menjadi tepung yang kaya akan serat (Nugroho, 2012). Biskuit pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat dengan varian yang berbeda. Pada umumnya biskuit mengandung lemak serta karbohidrat, akan tetapi biskuit memiliki kandungan serat yang relatif rendah (Gordon, 1989). Sehingga untuk meningkatkan zat serat pada biskuit, maka diperlukan bahan pangan yang mempunyai serat. Salah satu pangan fungsional yang memiliki kandungan serat yang tinggi yaitu rebung. Dengan penambahan tepung rebung pada pembuatan biskuit diharapkan menambah zat gizi pada produk tersebut terutama kandungan serat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 = tanpa penambahan tepung rebung, P1=penambahan 5% tepung rebung, P2= Penambahan 10% tepung rebung, P3= penambahan 15% tepung rebung, P4= penambahan 20% tepung rebung dan P5= penambahan 25% tepung rebung. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode indeks efektivitas (De Garmo, 2003). Hasil penelitian mendapatkan perlakuan terbaik pada perlakuan 5% dengan karakteristik ini yaitu perlakuan terbaik dari uji serat kasar,kadar air, kadar abu, dan daya patah. Analisa usaha pada fortifikasi tepung rebung pada pembuatan biskuit kaya serat dengan kapasitas produksi selama satu tahun yaitu sebesar, Rp. 30.000 toples, maka diperoleh HPP sebesar Rp. 10.999/ bungkus. Harga jual biskuit 15.000/ bungkus. BEP yang diperoleh sebesar Rp. 149.989.321, proyeksi laba/rugi Rp. 120.026.272, RC/Ratio 1,36 sehingga analisa usaha pada pembuatan biskuit kaya serat layak untuk diusahakan.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectFortifikasi, Rebung, Tepung rebung, Biskuiten_US
dc.titleFortifikasi Tepung Rebung (Dendrocalamus Asper) Pada Pembuatan Biskuit dan Serta Analisa Usahaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0027126501
dc.identifier.nidnNIDN0703128401
dc.identifier.nimNIM2016340069
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI41211#TEKNOLOGIINDUSTRIPERTANIAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [96]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Teknologi Industri Pertanian

Show simple item record