Show simple item record

dc.contributor.authorIce, MYH
dc.contributor.authorHandayani, S
dc.contributor.authorNurul, M
dc.date.accessioned2022-02-25T20:11:21Z
dc.date.available2022-02-25T20:11:21Z
dc.date.issued2022-02-26
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1135
dc.description.abstractTelur merupakan salah satu bahan pangan sumber hewani yang memiliki peran yang besar dalam mengatasi masalah gizi dalam masyarakat. Telur banyak di gemari masyarakat karena harganya yang mudah terjangkau dan syarat akan gizi yang di perluhkan oleh tubuh. Ada banyak cara yang digunakan sebagai teknik pengolahan telur sehingga meningkatkan daya tahan dan kesukaan konsumen. Komponen zat gizi yang cukup tinggi dalam telur yaitu protein dan lemak terdapat pada putih dan kuning telur dan gizi tersebut dapat menurun terutama pada saat penyimpanan. Pada putih telur terjadi penguapan air selama proses penyimpanan sehingga mengakibatkan penurunan berat telur. Secara umum telur terdiri dari tiga komponen yakni cangkang telur, putih dan kuning telur. Ada berbagai penyebab rusaknya telur diantaranya; lama simpan, tempat penyimpanan, kebersihan cangkang, dan cara menangani dan alat yang digunakan. Telur menjadi rusak juga disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui pori-pori cangkang. Memperhatikan kebersihan kerabang telur, suhu, serta kebersihan sarana yang saat menangani dapat mencegah kerusakan akibat mikroba.Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas kesegaran telur dengan cara mengawetkan telur secara alami yaitu dengan metode pencelupan telur pada air garam dan air panas sehingga telur dapat disimpan pada waktu yang lebih lama. Metode pencelupan telur pada air garam dan air panas dengan lama penyimpanan berbeda terdapat perubahan kondisi interior telur. Alat dan bahan yang di gunakan yaitu timbangan analitik, jangka sorong, Termometer, rak telur, baskom, tissue, kaca datar, kertas label, panci, air, garam laut, dan telur ayam ras strain Isa Brown. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari sembilan perlakuan dan masing-masing perlakuan terdaat dua ulangan. Kualitas telur terbaik yaitu pada P8 dengan metode perendaman air garam 10 menit dan pencelupan air panas 5 detik dan lama simpan 14 hari dengan nilai rata-rata Indeks Putih Telur 0,033 mm, Indeks Kuning Telur 0,40 mm, Haugh Unit 90,49 mm dan rongga udara 6,8 mm. Pengawetan perendaman air garam dan pencelupan air panas hanya mampu mempertahanan ualitas telur hingga 2 minggu penyimpanan. Untuk peneliti selanjutnya bahwa untuk pengawetan telur secara alami menggunakan perendaman air garam dan pencelupan air mendidih, diupayakan menggunakan durasi waktu yang lebih lama agar kesegaran telur mampu bertahan lebih lama. Suhu dan kelembaban serta kebersihan kerabang telur perluh diperhatikan agar mengurangi pertumbuhan bakteri Salmonella sp yang menyebabkan telur terkontaminasi sehingga kesegaran telur menurun cepat.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Unversitas Tribhuwana Tunggadewi Malangen_US
dc.subjectTelur, Tingkat Kesegaran, Strain Isa Brown, Lama Simpanen_US
dc.titleStudi Tingkat Kesegaran Telur Ayam Ras Strain Isa Brown Dengan Metode Pencelupan Air Garam Dan Air Panas Selama Penyimpananen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0723086404
dc.identifier.nidnNIDN9314326591
dc.identifier.nimNIM2017410069
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54231#PETERNAKAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [204]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Peternakan

Show simple item record