Potret Kekerasan Dalam Film Buffalo Boys
Abstract
Film menjadi media untuk menyampaikan pesan melalui tayangan-tayangan yang sudah diringkas. Film “Buffalo Boys” memunculkan banyak sekali potret kekerasan, melihat perkembangan perfilman yang terus meningkat peneliti ingin menggambarkan potret kekerasaan agar dapat dipahami oleh audience dengan baik. Bagaimana masyarakat jawa mendapatkan berbagai bentuk kekerasan fisik dan simbolik yang sebagaian besar dilakukan oleh Belanda sebagai penguasa, sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis bentuk-bentuk kekerasaan tersebut. Sasaran pada penelitian ini akan mendapatkan arti bentuk kekerasan yang ditemukan dalam shot dalam film Buffalo Boys. Analisis ini memanfaatkan cara penelitian kualitatif dengan memakai metode analisis semiotika John Fiske. Analisis semiotika berfungsi akan memahami makna dari suatu simbol atau tanda yang terkandung pada visual artistik, aksi, atau percakapan pada film “Buffalo Boys”. Berdasarkan kesimpulan penelitian, terdapat arti simbol bentuk potret kekerasan yang memperlihatkan terjadinya bentuk-bentuk kekerasaan fisik yang terdapat dalam film berbentuk serangan dengan memukul, membunuh, memperkosa dengan paksaan, menyiksa, dan melukai dimana kekerasan fisik ialah perilaku yang melukai atau menghancurkan fisik orang lain pada film ini Belanda digambarkan sebagai pelaku yang memberikan berbagai bentuk kekerasan fisik dengan menggunakan senjata yang lebih lengkap dibandingkan masyarakat Jawa yang mempunyai keterbatasan senjata. Kekerasan simbolik yang terdapat dalam film berbentuk komunikasi verbal dengan berbicara sehingga dapat mengganggu perilaku atau psikis orang lain, Dampak kekerasan simbolik hanya akan berdampak kepada pisikis target merusak psikologi seseorang
Collections
- Skripsi [176]