Show simple item record

dc.contributor.authorAta, Nursasi
dc.contributor.authorSetyawan, Dody
dc.contributor.authorSetiamandani, D Emei
dc.date.accessioned2021-01-29T05:29:59Z
dc.date.available2021-01-29T05:29:59Z
dc.date.issued2020-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/343
dc.description.abstractSecara umum, Penelitian ini terdiri dari 5 Bab. BAB I menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat atas penelitian ini. BAB II, peneliti memulai Pembahasan dengan menautkan beberapa penelitian Terdahulu untuk melihat persamaan dan perbedaannya dengan penelitian ini, di antaranya: Hidayat (2016: 167). Dengan judul “Strategi Non-Governmental Organization (NGO) dalam mengadvokasi dugaan kasus korupsi di daerah” dan Trisnawati (2015: 89) dengan judul “Aktualisasi Tata Kelola ( Good Governance ) LSM PATTIRO ( Kajian dalam Isu Pencegahan Korupsi di Kota Semarang “. Masing-masing dari kedua penelitian ini menegaskan bahwa, strategi Advokasi LSM/NGO merupakan suatu strategi yang dinamis dan tidak kaku. selanjutnya, peneliti menggunakan beberapa kerangka teori berkaitan untuk menganilisis temuan-temuan pada penelitian ini, seperti: Teori Strategi; Partisipasi Masyarakat; Gerakan Sosial; Gerakan Sosial Antikorupsi; Teori Korupsi dan Pendekatan Peraturan perundang-undangan. Berbagai pendekatan teori ini dimaksudkan untuk memperkuat dan mempertajam analisis pada Bab Berikutnya. Penelitian Ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif, sebagaimana Peneliti terangkan pada BAB III; Metodologi Penelitian. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan setiap persoalan yang ditemukan, baik melalui pengamatan, wawancara maupun pemeriksaan dokumen. Pada akhirnya, Peneliti akan menganalisis dan menginterpretasikan masalah sebagai temuan dalam penelitian ini. Sementara, Untuk Hasil dan pembahasan Pada Penelitian Ini (BAB IV), Menggambarkan Beberapa hal. Pertama, Strategi MCW dalam Mengorganisir Masyarakat; Kedua, Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan sosial Antikorupsi; dan Ketiga, Faktor-Faktor, Baik Pendukung maupun Penghambat Strategi Gerakan yang dilakukan oleh MCW. Pada akhirnya, Penelitian ini mengungkapkan beberapa poin kesimpulan beserta saran yang konstruktif untuk mendukung penguatan gerakan sosial itu sendiri. Terdapat dua kesimpulan pokok yakni, advokasi sebagai suatu seni yang dinamis untuk dilakukan, dan faktor, baik internal maupun eksternal sama-sama memiliki kelemahan dan kelebihan pada kapasitas pengetahuan, kemauan politik dan kesadaran kritis publik. semakin kuat kesadaran kritis sumber dayanya, makan kuat pula gerakan sosial antikorupsi, demikian sebaliknya. Sementara untuk saran, peneliti menekankan pada kerja-kerja pengorganisasian dan pendidikan publik yang intens dan massif.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malangen_US
dc.subjectNon Government Organization, Partisipasi, Gerakan Sosial Antikorupsien_US
dc.titleStategi Non Governmant Organization (NGO) Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus Pada MCW Malang)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0704038303
dc.identifier.nidnNIDN0603058702
dc.identifier.nimNIM2012210063
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI63201#ILMU ADMINISTRASI NEGARA


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [608]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara

Show simple item record